Jurnal Kebijakan Pembangunan http://jkpjournal.com/index.php/menu <p>Jurnal Kebijakan Pembangunan (JKP) <span lang="en">is a scientific publication media that contains articles of research results and / or scientific thought within the scope of government policy. </span><span lang="en">JKP managed and published by </span><span lang="en">Regional Research and Innovation Agency (</span><span lang="en">Badan Riset dan Inovasi Daerah)&nbsp; Kalimantan Selatan Province, Indonesia. In 2019,&nbsp; </span><span lang="en">JKP was ranked SINTA 4 and continues to improve its quality to become a national accredited journal. </span><span lang="en">JKP is published twice a year (June and December), each edition consists of 10 articles. cx</span></p> <p><span lang="en">&nbsp;</span></p> Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan en-US Jurnal Kebijakan Pembangunan 2085-6091 <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol> <li class="show">Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License</a>&nbsp;that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li class="show">The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.</li> <li class="show">Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.</li> </ol> Pengaruh Gender, Status Ekonomi, dan Kepemilikan KIP Kuliah Terhadap Minat Studi ke Perguruan Tinggi http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/373 <p>Minat studi lanjut ke perguruan tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan dalam analisis indeks Harapan Lama Sekolah (HLS). Identifikasi minat studi lanjut ke perguruan tinggi melalui faktor gender, kendala studi (faktor ekonomi dan motivasi diri), serta status kepemilikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) diharapkan mampu memberikan deskripsi mengenai bagaimana minat studi pelajar di Kota Banjarmasin untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguran tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gender, kendala studi (status ekonomi), serta status kepemilikan KIP terhadap minat studi lanjut ke perguruan tinggi. Populasi penelitian terdiri dari 3.527 pelajar tingkat akhir dan 13 orang guru dari 13 SMA Negeri di Kota Banjarmasin tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan <em>mix method</em> dengan desain <em>sequential explanatory</em>. Pengumpulan data dilakukan melalui angket respon pelajar, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tampilan data tabel distribusi frekuensi, diagram Venn, deskriptif kualitatif, dan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (a) terlepas pada berapa pun jumlah sampel pada masing-masing kelompok gender, kelompok sampel pelajar perempuan menunjukkan minat studi lanjut ke perguruan tinggi yang lebih tinggi, (b) kendala ekonomi untuk lanjut ke perguruan tinggi mencapai persentase sebesar 77%, dan (c) terdapat hubungan antara minat studi ke perguruan tinggi dan status kepemilikan KIP Kuliah pada pelajar tingkat akhir di Kota Banjarmasin. Diperlukan peran Pemerintah Kota Banjarmasin, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, serta perguruan tinggi untuk menyusun kebijakan terkait upaya meningkatkan partisipasi studi ke perguruan tinggi, salah satunya melalui pemberian beasiswa.</p> Fauzia Dwi Sasmita Anisha Yasmintya Rafa’na Rahman Yulia Fernandita Copyright (c) 2024 Fauzia Dwi Sasmita, Anisha Yasmintya, Rafa’na Rahman, Yulia Fernandita https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-17 2024-10-17 19 2 157 172 10.47441/jkp.v19i2.373 Subsidi Energi: Tantangan Penyaluran BBM, LPG 3 kg, serta Dukungan Terhadap Kendaraan Listrik http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/375 <p>Energi hijau menjadi strategi dalam mengendalikan perubahan iklim secara global. Beberapa negera termasuk Indonesia telah mendorong pertumbuhan energi hijau dengan mengendalikan penggunaan energi fosil dengan tetap memperhatikan kebijakan pembangunan yang dapat memberikan <em>multiplier effect</em> terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan subsidi energi pada energi fosil dan elektrik yang diberikan di Indonesia.&nbsp; Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (<em>mixed method), </em>dengan teknik analisis regresi melalui Aplikasi STATA 18 dan <em>focus group discussion</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi pemerintah berkaitan dengan belanja subsidi energi, yaitu terjadinya penyaluran subsidi energi yang tidak tepat sasaran (<em>inclusion error</em>) yang menyebabkan penanggulangan kemiskinan melalui program subsidi energi belum sesuai harapan. Meskipun demikian, terdapat beberapa solusi permasalah dalam upaya meningkatkan kualitas kebijakan dan mulai memikirkan adanya opsi subsidi terhadap kendaraan listrik.</p> Qurrata A’yun Muhammad Heru Akhmadi Erlita Nurma Wati Copyright (c) 2024 Qurrata A’yun, Muhammad Heru Akhmadi, Erlita Nurma Wati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-17 2024-10-17 19 2 173 188 10.47441/jkp.v19i2.375 Smart People dan Smart Living: Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dalam Optimalisasi Smart City di Indonesia http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/383 <p>Dimensi <em>Smart People</em> dan <em>Smart Living</em> sebagai dua dari enam dimensi konsep <em>Smart City</em>, merupakan pondasi untuk suksesi <em>Smart City</em> sekaligus menjadi alternatif dalam menyokong sektor pendidikan dan kesehatan yang dijadikan sebagai instrumen investasi SDM unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan langkah-langkah strategis menerapkan <em>Smart People</em> dan <em>Smart Living</em> dalam suksesi <em>Smart City</em> dan mengatasi permasalahan-permasalahan pada sektor pendidikan dan kesehatan di Indonesia sehingga investasi SDM mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat studi kepustakaan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik yang dibahas. Sumber data yang digunakan berasal dari buku-buku, artikel ilmiah, dan sumber <em>online</em>. Penelitian ini menghasilkan beberapa langkah strategis: melalui dimensi <em>Smart People</em> dapat dilakukan pengembangan ekosistem pendidikan formal, non-formal, dan inklusif, serta implementasi <em>Smart</em> <em>School</em> dan <em>Smart</em> <em>Campus</em>. Pada dimensi <em>Smart Living</em> dapat dilakukan peningkatan infrastruktur kesehatan, penanganan penyakit kronis, perbaikan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan angka harapan hidup. Diperlukan sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, sektor kesehatan, dan masyarakat untuk mengoptimalkan pembangunan SDM unggul dalam kerangka <em>Smart City</em>, guna menghadapi tantangan global dan mewujudkan Indonesia yang maju.</p> M. Ferdi Septianda Deni Kurniawan Ella Afnira Copyright (c) 2024 M. Ferdi Septianda, Deni Kurniawan, Ella Afnira https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-17 2024-10-17 19 2 189 204 10.47441/jkp.v19i2.383 Evaluation of the Bangga Mbangun Desa Policy in Improving Regional Development in Cilacap Regency, Central Java http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/382 <p>The gap between regions is the main issue that underlies the current national regional development, especially between urban and rural areas. To minimize this problem, policies that focus on accelerating development evenly are needed. In this case, the local government of Cilacap Regency is guided by the Bangga Mbangun Desa policy as an effort to accelerate the development of the Cilacap area, especially in rural areas by using a descriptive-qualitative research method sourced from the performance report of Cilacap Regency government agencies and public policy evaluation theory, this study aims to analyze Bangga Mbangun Desa as a policy in improving regional development. The results of this study show that in order to improve the development of the Cilacap Regency region, the Bangga Mbangun Desa policy, which is regulated in Regent Regulation No. 76/2011. Bangga Mbangun Desa focuses on four pillars, namely education, health, economy, and socio-cultural environment. Seeing regional development through Proud to Build Villages, this policy emphasizes the process of structured agrarian development (agriculture), especially in rural areas. Local governments give authority to village governments to manage and regulate their respective villages. This is manifested in innovative programs such as poverty alleviation through integrated data-based development planning; Barriers to response time; farmer stalls; Simbaja; Then Eat TB RO; Cerdas Kir Bang Bade; and a breakthrough tourism health center with child- and disability-friendly services.</p> Naerul Edwin Kiky Aprianto Rini Meliana Copyright (c) 2024 Naerul Edwin Kiky Aprianto, Rini Meliana https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-28 2024-10-28 19 2 205 220 10.47441/jkp.v19i2.382 Analisis Sektor Unggulan dalam Upaya Pembangunan Wilayah Kabupaten Rembang (2018-2022) http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/385 <p>Sebagai wilayah yang menghubungkan berbagai kota-kota besar di pantai utara Jawa, Kabupaten Rembang memiliki peran penting yang perlu didorong upaya pembangunan wilayahnya. Salah satu upaya dalam pembangunan wilayah dapat didasarkan dari sektor unggulan yang ada pada wilayah tersebut. Guna menganalisis sektor unggulan yang ada di Kabupaten Rembang, perlu dilakukan pengolahan data Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan yang dalam penelitian ini dilakukan pada tahun dasar 2010 periode 2018–2022. Tujuan dilakukannya penelitian agar dapat menjadi pedoman dan rekomendasi bagi Kabupaten Rembang dalam upaya pembangunan wilayahnya. Adapun metode yang digunakan dalam penentuannya adalah dengan menggunakan analisis <em>Location Quotient</em> (LQ) untuk menentukan sektor basis dan <em>Dynamic Location Quotient</em> (DLQ) untuk menentukan prospek dari suatu sektor. Hasil tersebut nantinya akan dilakukan pengelompokan berdasarkan kuadran tipologi klassen guna mengetahui sektor unggulan yang ada di Kabupaten Rembang. Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 6 (enam) sektor, yaitu Pertambangan dan Penggalian, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, dan Jasa lainnya. Selain itu didapatkan hasil sektor paling berkembang (Informasi dan Komunikasi) dan sektor paling unggulan (Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan) yang dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam pengambilan suatu kebijakan guna meningkatkan potensi dan mendorong peningkatan keluaran terutama pada kedua sektor tersebut agar menjadi sektor unggulan di Kabupaten Rembang pada masa mendatang.</p> Mohammad Rizqi Safirul Kamal Copyright (c) 2024 Mohammad Rizqi Safirul Kamal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-17 2024-10-17 19 2 221 234 10.47441/jkp.v19i2.385 Urgensi Reformasi Hukum Lingkungan Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/376 <p>Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, telah menjadi isu global yang mendesak. Dampaknya mencakup peningkatan suhu global, cuaca ekstrem, dan ancaman terhadap ekosistem. Perubahan iklim di Indonesia sudah terasa, seperti perpanjangan musim hujan dan peningkatan hari-hari kering di beberapa wilayah. Hukum lingkungan memegang peran penting dalam dalam menghadapi kompleksitas perubahan iklim, namun sering dianggap tidak cukup memadai. Oleh karena itu, reformasi hukum lingkungan menjadi&nbsp; penting untuk mengatasi tantangan tersebut. perubahan iklim, serta aspek keadilan dan keberlanjutan bagi semua pihak yang terlibat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif. Tulisan ini bertujuan untuk membahas&nbsp; urgensi reformasi hukum lingkungan terhadap perubahan iklim di Indonesia. Langkah-langkah reformasi yang efektif dan berkelanjutan menjadi kunci dalam menjawab tantangan tersebut, dengan fokus pada perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Melalui adanya reformasi legislasi, reformasi pengadilan dan penegak hukum, dan dukungan terhadap upaya inovatif dan pembangunan yang berkelanjutan&nbsp; diharapkan dapat tercipta lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang. Hukum lingkungan penting untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, namun sering dianggap tidak memadai apabila penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan dilakukan secara tidak konsisten dan tidak semestinya. Oleh karena itu, reformasi hukum lingkungan terkait perubahan iklim di Indonesia sangat diperlukan, termasuk pembaruan legislasi, peningkatan kapasitas pengadilan, perlindungan ekosistem, kepatuhan terhadap regulasi, kolaborasi internasional, dukungan inovasi, dan partisipasi masyarakat.</p> Zerlina Mendy Mahardhika Ivana Mirella Hapsari Rayi Kharisma Rajib Copyright (c) 2024 ZERLINA MENDY MAHARDHIKA DIAH RATNAWATI https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-10-28 2024-10-28 19 2 235 244 10.47441/jkp.v19i2.376 Analisis Air Minum Anak Stunting di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2023 http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/392 <p>Air minum yang tidak memenuhi syarat merupakan salah satu faktor utama dalam risiko kejadian stunting di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan sumber air dan pengolahan air terhadap hasil pemeriksaan air minum anak stunting di Kabupaten Tanah Bumbu. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain <em>cross sectional</em>. Jumlah sampel air minum sebanyak 209 dari air minum anak stunting yang dilakukan di 12 kecamatan Kabupaten Tanah Bumbu dan pemeriksaan parameter bakteriologis dan kimia sampel air. Penentuan anak stunting ditentukan secara <em>purposive sampling</em>. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner dan lembar observasi yang dicatat setelah hasil pengamatan keluar. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh air minum yang tidak layak konsumsi sebesar 82.9% dengan status cemaran mikrobiologi air minum yaitu sebesar 80.86% dan cemaran kimia sebesar 3.35%, serta hasil uji <em>pearson chi-square</em> diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara sumber air minum anak stunting (<em>p</em> = 0.333) dan pengolahan air minum (<em>p</em> = 0.393) dengan pemeriksaan air minum anak stunting. Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi pengolahan air serta perlu adanya pengawasan terhadap air minum isi ulang masyarakat.</p> Liestiana Indriyati Wardiansyah Naim Copyright (c) 2024 Liestiana Indriyati, Wardiansyah Naim https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-12-06 2024-12-06 19 2 245 260 10.47441/jkp.v19i2.392 Analisis Kebijakan Transportasi dalam Mengatasi Kemacetan di Kota Palembang http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/393 <p>Kemacetan adalah salah satu isu strategis pembangunan di Kota Palembang, hal ini disebabkan oleh perkembangan jumlah kendaraan pribadi yang tidak disertai dengan perluasan ruas jalan. Pemerintah kota Palembang telah melaksanakan berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan di berbagai titik di Kota Palembang, seperti membangun <em>flyover </em>dan <em>underpa</em><em>ss, </em>serta menyediakan transportasi publik non jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Palembang dan meninjau sejauh mana keberhasilan kebijakan tersebut dalam mengatasi kemacetan di Kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi <em>literatur review</em>. Sumber data diambil dari empat artikel ilmiah di <em>Google Scholar</em> yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditegakkan, laporan lembaga terkait, dan situs berita <em>online</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu <em>flyover </em>dan <em>underpass </em>efektif dalam mengatasi kemacetan, sedangkan LRT terus mengalami kenaikan jumlah penumpang namun belum diikuti dengan penurunan jumlah kendaraan pribadi.</p> Hesti Intan Putri Arenawati Kandung Sapto Nugroho Copyright (c) 2024 Hesti Intan Putri, Arenawati, Kandung Sapto Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-12-06 2024-12-06 19 2 261 272 10.47441/jkp.v19i2.393 Keragaman Tipologi, Fungsi, dan Desain Titian di Permukiman Bantaran Sungai Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/386 <p>Banjarmasin terkenal sebagai "Kota Seribu Sungai". Keberadaan sungai-sungai tersebut telah memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Banjarmasin, termasuk dalam hal permukiman. Permukiman bantaran sungai di Banjarmasin memiliki ciri khas tersendiri, yaitu penggunaan titian sebagai akses utama penghubung antar rumah dan jalan. Titian merupakan infrastruktur unik di permukiman bantaran Sungai Martapura, Banjarmasin, yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna, fungsi, dan pola titian dalam konteks kehidupan sehari-hari masyarakat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi literatur dan observasi lapangan, dengan total 16 sampel titian yang diteliti. Hasil menunjukkan bahwa titian memiliki makna penting, berfungsi sebagai jalur penghubung, area mencuci, area menjemur, serta jalur sirkulasi manusia dan kendaraan. Pentingnya penelitian ini terletak padapelestarian dan pengembangan titian sebagai bagian integral dari identitas budaya masyarakat bantaran sungai di Kota Banjarmasin</p> Adinda Nadiyah Siti Noor Halisah Ira Mentayani Naimatul Aufa Copyright (c) 2024 Adinda Nadiyah, Siti Noor Halisah, Ira Mentayani, Naimatul Aufa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-12-06 2024-12-06 19 2 273 284 10.47441/jkp.v19i2.386 Studi Kasus Disparitas Sarana dan Prasarana SMAN dan MAN di Kabupaten Barito Kuala http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/396 <p>Salah satu karakter pendidikan yang berkualitas ialah sarana dan prasarana sekolah yang lengkap untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Namun, pada pelaksanaannya, terdapat perbedaan tingkat persediaan sarana dan prasarana antar sekolah sehingga perlu mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana pada SMAN dan MAN, serta pengaruhnya terhadap proses pembelajaran. Penelitian studi kasus ini dilakukan di SMA Negeri 1 Marabahan dan MA Negeri 2 Barito Kuala. Data penelitian diperoleh melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Responden berjumlah enam orang, terdiri atas guru dan siswa. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi, data display, verifikasi dan triangulasi. Hasil penelitian, ditemukan adanya disparitas sarana dan prasarana antara SMA Negeri 1 Marabahan dan MA Negeri Barito Kuala. SMA Negeri 1 Marabahan memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap dibandingkan MA Negeri 2 Barito Kuala, yang berdampak pada perbedaan jumlah siswa yang terdaftar, minat belajar, kesiapan belajar, dan prestasi peserta didik. Rendahnya jumlah peserta didik yang bersekolah di MA Negeri mengakibatkan berkurangnya anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di MA Negeri sehingga operasional rumah tangga di MA Negeri menjadi terhambat. MA Negeri tidak dapat melakukan pengadaan sarana dan prasarana, sedangkan sarana dan prasarana yang sudah ada di MA Negeri sebelumnya tidak dapat beroperasi secara optimal. Rekomendasi peneliti ialah melalui kolaborasi antara pihak sekolah dan pengawas madrasah dalam mendorong peningkatan daya saing MA Negeri melalui beragam strategi. Intervensi oleh pengambil kebijakan juga diperlukan untuk membangun citra madrasah, seperti dengan meningkatkan <em>branding </em>ataupun promosi. Diharapkan dengan skema ini minat masyarakat bertambah sehingga besaran pembiayaan sarana dan prasarana juga meningkat.</p> Fauzia Dwi Sasmita Rafa’na Rahman Yulia Fernandita Masripah Copyright (c) 2024 Fauzia Dwi Sasmita, Rafa’na Rahman, Yulia Fernandita , Masripah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-12-06 2024-12-06 19 2 285 300 10.47441/jkp.v19i2.396 Identifikasi Greenwashing atau Greenwishing pada Perusahaan Retail di Indonesia: Evaluasi Laporan Keberlanjutan http://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/397 <p>Penelitian ini mengevaluasi pengungkapan kebijakan pengurangan plastik sekali pakai oleh perusahaan retail di Indonesia serta mengidentifikasi praktik <em>greenwashing </em>dan <em>greenwishing </em>dalam laporan keberlanjutan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis laporan keberlanjutan dari tiga perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI): PT Matahari Department Store Tbk, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, dan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk, yang dipilih karena secara konsisten menerbitkan laporan keberlanjutan dari 2020 hingga 2023 serta memiliki pengaruh signifikan di industri retail Indonesia. Data diambil dari laporan keberlanjutan perusahaan, yang mencakup kebijakan lingkungan dan sosial, serta inisiatif tanggung jawab sosial. Proses analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tema terkait klaim keberlanjutan, seperti pengurangan emisi karbon dan pengelolaan lingkungan, serta mengevaluasi apakah klaim tersebut didukung bukti nyata atau hanya bersifat superficial <em>greenwashing</em>/<em>greenwishing</em>. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun pelaporan keberlanjutan menjadi bagian penting dari strategi bisnis, tantangan transparansi dan akurasi masih ada. Praktik <em>greenwashing </em>terdeteksi, di mana perusahaan mempromosikan inisiatif lingkungan kecil namun mengabaikan dampak negatif yang lebih besar. Sementara itu, <em>greenwishing </em>ditandai dengan ambisi keberlanjutan yang tidak didukung rencana konkret. Studi ini menekankan pentingnya standar pelaporan yang lebih transparan dan audit independen untuk memastikan komitmen nyata terhadap keberlanjutan. Rekomendasi mencakup peningkatan transparansi, akuntabilitas dalam pelaporan, serta peran akuntansi dalam mendeteksi <em>greenwashing </em>dan <em>greenwishing</em>, guna memastikan perusahaan benar-benar menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.</p> Fety Widianti Aptasari Ni Putu Ari Aryawati Muhammad Helmi Falah Copyright (c) 2024 Fety Widianti Aptasari, Ni Putu Ari Aryawati, Muhammad Helmi Falah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-12-06 2024-12-06 19 2 301 322 10.47441/jkp.v19i2.397