Potensi Wisata Religi Dan Problematika Pengembangannya
Abstract
Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memiliki sejumlah objek wisata diantaranya adalah Candi Agung. Candi Agung dianggap bukan saja sebagai objek wisata sejarah dan budaya melainkan juga sebagai objek wisata religi. Kendati candi tidak mengalami perkembangan yang cukup signifikan, namun wisatawan yang berkunjung ke candi cukup banyak mencapai ribuan pengujung perminggu. Melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui potensi Candi Agung dan problem yang dihadapi dalam pengembangannya. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan, situs-situs yang terdapat di areal candi memiliki daya tarik sekaligus potensi wisatawan mengunjungi candi, disamping karena akses yang mudah dijangkau dan sarana serta prasarana yang mmadai. Prolematika pengembangan, hasil penelitian mngindikasikan, sektor pariwisata bukan sektor yang diprioritaskan. Lembaga tidak berdiri sendiri, SDM, anggaran yang kecil, sinergitas kerjasama dengan SKPD, dan CSR lainnya belum ada. Areal candi masih kental dikuasai oleh masyarakat setemat.
Downloads
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.