Evaluasi Pembangunan Pendidikan Keaksaraan

Studi pada Program Pendidikan Non Formal (PNF) di Kabupaten Malang

  • Rosyidatuzzahro Anisykurlillah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Keywords: Evaluation, Literacy education, Non-Formal Education Program

Abstract

Illiteracy is a global issue that must be addressed immediately. In Malang Regency, there were 18,535 people who were illiterate. The effort of the Malang Regency Education Office to improve AMH is through Non-Formal Education Program (PNF). The assessment of the literacy development program through the PNF Program can use Context, Input, Process, and Product (CIPP) evaluation assessments. This research uses descriptive research with a qualitative approach. The purpose of this research is to describe and analyze the evaluation of literacy education through the PNF Program in Malang Regency using the CIPP methods. Data analysis techniques used in this study are interactive model analysis of Miles, Huberman, and Saldana. Based on the evaluation results using the CIPP (Context, Input, Process, and Product) method, there are still obstacles that must be resolved for the success of the PNF program. These obstacles include learning time that is not on schedule, lack of awareness of citizens in following the program, incapability of citizens, the difficulty of convincing the public, data collection of prospective citizens who fail to meet expectations.

Abstrak

Isu permasalahan buta huruf merupakan isu global yang harus segera ditangani. Pendidikan keaksaraan (belajar membaca dan menulis) diukur dengan Angka Melek Huruf (AMH) dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Di Kabupaten Malang terdapat 18.535 orang yang buta huruf. Upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Malang untuk meningkatkan AMH adalah dengan Program Pendidikan Non Formal (PNF). Untuk menilai pembangunan pendidikan keaksaraan melalui Program PNF dapat menggunakan penilaian evaluasi Context, Input, Process, and Product (CIPP). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interactive model analysis Miles, Hubermana, dan Saldana. Jika dilihat dari hasil Evaluasi menggunakan metode CIPP (Context, Input, Process, dan Product), masih ada hambatan-hambatan yang harus diselesaikan demi keberhasilan program PNF. Hambatan tersebut diantaranya waktu pembelajaran yang tidak sesuai jadwal, kurang kesadaran warga Belajar (WB) dalam mengikuti program, ketidakmampuan Warga Belajar (WB), sulitnya meyakinkan masyarakat, pendataan calon warga belajar yang tidak sesuai harapan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dinas Pendidikan Kab. Malang. 2017. LKj Tahun 2017. Malang: Dinas Pendidikan Kab. Malang.

Miles, Huberman, dan Saldana. 2014. Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications.

Nazir. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2016-2021.

Riyadi dan Bratakusumah. 2004. Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Menggali Potensi dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Published
2020-06-15
How to Cite
Rosyidatuzzahro Anisykurlillah. 2020. “Evaluasi Pembangunan Pendidikan Keaksaraan: Studi Pada Program Pendidikan Non Formal (PNF) Di Kabupaten Malang”. Jurnal Kebijakan Pembangunan 15 (1), 25-36. https://doi.org/10.47441/jkp.v15i1.43.