Gambaran Kasus Stunting Pada 10 Desa Di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2018
Abstract
Stunting is a condition of failure to thrive in infants due to chronic malnutrition so that the child is considered too short for his age, and it causes the level of intelligence not optimal, more susceptible to disease, and reduce productivity. Based on data from the Department of Health, stunting cases in the Tanah Bumbu regency are 4% out of 19,823 infants and toddlers who visit posyandu. This study uses a cross-sectional design, and data sources obtained from the Health Office, which includes re-measuring infants, interviews with toddler parents and environmental observations. Data were analyzed using descriptive methods through SPSS program. Based on remeasurements of stunting, there were 36 children considered normal, this was all due because of an errors in recording the date of birth and errors in length/height measurements. Risk factors that trigger stunting based on the observation were the level of education and occupation of parents, the age of the mother at marriage, sex, consumption of blood-added tablets during pregnancy, birth weight and length, exclusive breastfeeding, economic status, parental height and history of infectious diseases. Measurement errors in infants cause stunting rates in Tanah Bumbu District to be higher than they should be. Thus, to overcome this problem, it can be done by training posyandu cadres and using standard anthropometric tools.
Keywords: Stunting, Risk Factor, Toddler Measurement
Abstrak
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya, menyebabkan tingkat kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan penyakit dan menurunkan produktivitas. Berdasarkan data di dinas kesehatan kasus stunting di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 4% dari 19.823 bayi dan balita yang datang ke posyandu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, sumber data di dapat dari dinas kesehatan, pengukuran ulang balita, wawancara kepada orang tua balita dan pengamatan lingkungan. Data yang didapat kemudian dilakukan analisis menggunakan program SPSS. Berdasarkan pengukuran ulang pada balita terduga stunting ditemukan 36 balita dalam kondisi normal, hal ini disebabkan peningkatan tinggi badan, kesalahan pencatatan tanggal lahir dan kesalahan pengukuran panjang/tinggi badan. Faktor risiko pencetus stunting, yaitu tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua, usia ibu saat menikah, jenis kelamin, konsumsi tablet tambah darah selama kehamilan, berat dan panjang badan lahir, pemberian ASI eksklusif, status ekonomi, tinggi badan orangtua dan riwayat penyakit infeksi. Kesalahan pengukuran pada balita menyebabkan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan pelatihan kepada kader posyandu dan penggunaan alat antropometri yang standar
Kata Kunci: Stunting, Faktor Risiko, Pengukuran Balita
Downloads
References
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. 2018. Hasil Rekapitulasi Data Stunting Kabupaten Tanah Bumbu Bulan Februari 2018.
Kementerian Desa, Pembangunaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2018. Panduan Fasilitas Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa. Jakarta: Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Manary M, Solomon N. 2004. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Meadow, R, dan S Newell. 2005. Lectures notes pediatrika. Jakarta: Erlangga.
Pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI. 2016. Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Anak.
Tim Nasional Percepatan Penaggulangan Kemiskinan. 2017. 100 Kabupaten/ Kota prioritas untuk intervensi anak kerdil (stunting). Jakarta Pusat: Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia.
Copyright (c) 2020 Jurnal Kebijakan Pembangunan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.