Pengaruh Harga Komoditas Perkebunan dan Pertambangan pada Perekonomian Kabupaten Tabalong: Pendekatan Model Keseimbangan Umum

Keywords: Model Keseimbangan Umum, Harga, Fluktuasi, Simulasi, Kabupaten Tabalong, General Equilibrium Model, Price, Fluctuation, Simulation, Tabalong Regency

Abstract

Tabalong Regency, as one of the supporting districts for the economy in South Kalimantan, has a large proportion of the Plantation and Mining sectors for their GDP. This study examines the impact of falling commodity prices in the Plantation sector and rising commodity prices in the Mining sector outside the Tabalong region on macro variables and sectoral output. The result shows that the impact of the decline in commodity prices in the Plantation sector, accompanied by an increase in commodity prices in the Mining sector in general, can elevate the regency's economy. The impact of the shock on the Mining sector is more dominant than the Plantation sector. The diversity of shock impacts on sectors in Tabalong Regency should be followed up by identifying leading and potential sectors in the framework of planning and policymaking so that the economy can continue to grow even when exposed to unexpected shocks.

Fluktuasi harga komoditas khususnya bagi daerah yang mengandalkan ekspor untuk menopang perekonomian menjadi penting untuk dicermati. Kabupaten Tabalong sebagai salah satu kabupaten penyokong perekonomian di Kalimantan Selatan memiliki proporsi sektor Perkebunan dan Pertambangan yang besar bagi total PDRB wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penurunan harga komoditas sektor Perkebunan dan kenaikan harga komoditas sektor Pertambangan di luar wilayah Tabalong terhadap variabel-variabel makro dan output sektoral. Dengan menggunakan Model Keseimbangan Umum yang berbasiskan data Tabel Input Output Kabupaten Tabalong tahun 2016, diperoleh beberapa temuan. Pertama, dampak penurunan harga komoditas sektor Perkebunan disertai kenaikan harga komoditas sektor Pertambangan secara umum masih mampu meningkatkan perekonomian Kabupaten Tabalong. Kedua, dampak dari shock pada sektor Pertambangan lebih dominan dibandingkan shock pada sektor Perkebunan. Keberagaman dampak shock terhadap sektor-sektor di Kabupaten Tabalong hendaknya ditindaklanjuti dengan melakukan identifikasi sektor unggulan dan potensial dalam rangka perencanaan dan pengambilan kebijakan supaya perekonomian bisa terus tumbuh walaupun diterpa guncangan yang tidak terduga.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tabalong. 2020. Tabel Input-Output Kabupaten Tabalong Tahun 2020. Tanjung: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tabalong.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong. 2022. PDRB Kabupaten Tabalong Menurut Pengeluaran Tahun 2017 - 2021. Tanjung: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan. 2022. Tinjauan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Selatan 2021. Banjarbaru: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan.
Dartanto, Teguh. 2013. “Reducing Fuel Subsidies and the Implication on Fiscal Balance and Poverty in Indonesia: A Simulation Analysis.” Energy Policy 58: 117–34. https://doi.org/10.1016/j.enpol.2013.02.040.
Daryanto, Arief, and Yundy Hafizrianda. 2010. Analisis Input-Output & Social Accounting Matrix Untuk Pembangunan Ekonomi Daerah. Bogor: IPB Press.
Dewi, Made Febby Anggia, and I Gusti Bagus Indrajaya. 2020. “PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, HARGA INTERNASIONAL DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR KERTAS INDONESIA.” E-Jurnal EP 9 (8): 1774–1803. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/62239/36053.
Harrison, W.J., and K.R. Pearson. 1996. “Computing Solutions for Large General Equilibrium Models Using GEMPACK.” Computational Economics 9: 83–127.
Hidayati, Ratnaningsih. 2021. “Investasi Di Sektor Pertambangan Dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Sebagai Determinan Pertumbuhan Ekonomi Di Kalimantan Selatan.” Jurnal Kebijakan Pembangunan 16 (1): 17–27. https://doi.org/10.47441/jkp.v16i1.149.
Horridge, Mark. 2001. Minimal: A Simplified General Equilibrium Model. Australia: Centre of Policy Studies and Impact Project, Monash University.
Horridge, Mark, Arief A Yusuf, Edimon Ginting, and Priasto Aji. 2016. “Improving Indonesia’s Domestic Connectivity: An Inter-Regional CGE Analysis.” ADB Papers on Indonesia. https://www.adb.org/sites/default/files/publication/217206/ino-paper-17-2016.pdf.
Kartini, Kartini, and Silvia Margaret. 2021. “Dampak Kebijakan Tarif Terhadap Sektor Pertanian Di Indonesia: Analisis Model Global Trade Analysis Project (GTAP).” Jurnal Ekonomi Indonesia 10 (1): 25–41. https://doi.org/10.52813/jei.v10i1.64.
Meidrieswida, Adrine Gladia. 2018. “Pengaruh Jumlah Produksi Kakao, Harga Kakao Dunia, Nilai Tukar, Dan Harga Ekspor Kakao Terhadap Ekspor Kakao Di Indonesia.” JDEP (Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan) 1 (2): 73–79. http://jdep.upnjatim.ac.id/index.php/jdep/article/view/121.
Murjani, Ahmadi. 2019. “SHORT-RUN AND LONG-RUN IMPACT OF INFLATION, UNEMPLOYMENT, AND ECONOMIC GROWTH TOWARDS POVERTY IN INDONESIA: ARDL APPROACH.” JURNAL DINAMIKA EKONOMI PEMBANGUNAN 2 (1): 15. https://doi.org/10.14710/jdep.2.1.15-29.
———. 2022. “Ambang Batas Inflasi Di Kalimantan Selatan.” In Analisis Isu Terkini Provinsi Kalimantan Selatan 2022, 5–15. Banjarbaru: BPS Provinsi Kalimantan Selatan.
Nugroho, Anda, and Hidayat Amir. 2018. “Analisis Dampak Insentif Fiskal Penetapan Harga Gas Bagi Industri Domestik Terhadap Perekonomian: Pendekatan Model CGE Dinamis.” Kajian Ekonomi Dan Keuangan 2 (1): 39–51. https://doi.org/10.31685/kek.v2i1.322.
Oktaviani, Rina. 2008. Model Ekonomi Keseimbangan Umum: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia. Bogor: FEM IPB.
Pirmana, Viktor, Armida S. Alisjahbana, and Irlan Adiyatma Rum. 2015. “Boosting National Infrastructure Investment in West Java: An Analysis Using TERM CGE Model.” 201507. Economics and Development Studies.
Rahmawati, Nanda Nur. 2018. “Pengaruh Produksi Karet, Harga Internasional Karet Dan Nilai Tukar Terhadap Ekspor Karet Indonesia.” Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Resosudarmo, Budy P, Arief A Yusuf, Djoni Hartono, and Ditya A Nurdianto. 2011. “Regional Economic Modelling for Indonesia: Implementation of IRSA-Indonesia 5.” Journal of Indonesian Economy and Business 26 (3): 287–309.
Riesfandiari, Indri, Ario Seno Nugroho, and Imam Tri Wahyudi. 2021. “Dampak Safeguard Atas Impor Benang Terhadap Perekonomian: Pendekatan Model CGE.” Jurnal Perspektif Bea Dan Cukai 5 (2): 255–77. https://doi.org/10.31092/jpbc.v5i2.1307.
Tjahjapriadi, Corneolius. 2014. “Dampak Kenaikan Harga Minyak Sawit Internasional Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Suatu Model Computable General Equilibrium).” Jakarta.
tradingeconomics.com. 2022a. “Coal.” 2022. https://tradingeconomics.com/commodity/coal.
———. 2022b. “Rubber.” 2022. https://tradingeconomics.com/commodity/rubber.
Wahyuni, Pingki, Sri Wahyuni Mustafa, and Rahmad Solling Hamid. 2021. “Pengaruh Harga Internasional Dan Nilai Tukar Terhadap Permintaan Ekspor Minyak Sawit Di Indonesia.” Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah) 4 (2): 1104–16. https://doi.org/10.36778/jesya.v4i2.420.
Widyastutik. 2020. “Liberalisasi Perdagangan Sektor Jasa Transportasi Udara ASEAN Dan ASEAN FTA Partners: Model IC-IRTS CGE.” Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan 14 (1): 147–76. https://doi.org/10.30908/bilp.v14i1.435.
Wijaya, KGSA, Rahma Nurjanah, and Candra Mustika. 2018. “Analisis Pengaruh Harga, PDB Dan Nilai Tukar Terhadap Ekspor Batu Bara Indonesia.” E-Journal Perdagangan Industri Dan Moneter 6 (3): 131–44. https://online-journal.unja.ac.id/pim/article/view/7349.
Published
2023-06-05
How to Cite
Ahmadi Murjani. 2023. “Pengaruh Harga Komoditas Perkebunan Dan Pertambangan Pada Perekonomian Kabupaten Tabalong: Pendekatan Model Keseimbangan Umum”. Jurnal Kebijakan Pembangunan 18 (1), 53-64. https://doi.org/10.47441/jkp.v18i1.308.