Potensi Pengembangan Padi Sebagai Kebijakan Pelaksanaan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah

  • Ahmad Zaky Maulana Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
  • Yudhi Putryanda Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Keywords: Padi, Inovasi, Hulu Sungai Tengah

Abstract

The agricultural sector is one of the main economic source in Kabupaten Hulu Sungai Tengah, especially rice farming, moreover in the lately 5 years, the people in Hulu Sungai Tengah are very depend on the agricultural sector for sustaining life. However, within the period 2011-2015, GNDP on the strength of the enterprise on agriculture, forestry and fishery had fluctuated and ended by declined in 2015 to 25.41 on GNDP structure of Kabupaten Hulu Sungai Tengah . It should be a warning for the Kabupaten Hulu Sungai Tengah government. Therefore, the authors conduct a study in order to provide an overview of the rice plants potential development, so that it can be used as a reference for the implementation of innovation system in Kabupaten Hulu Sungai Tengah. This paper aims to describe the condition of rice plants development in Kabupaten Hulu Sungai Tengah and formulate a strategy and policy of rice plant development in Kabupaten Hulu Sungai Tengah. This paper uses a calibration approach with descriptive analysis. The conclusion of this study is explains that Kabupaten Hulu Sungai Tengah has a potential of rice productivity about 119.55% at the end of 2016. With this potential, it can be developed the innovation of rice plant development based on integrated crop management and market. To support the implementation of the local innovation system, then the policy in strategy formulation to appropriate target is needed with focus on the strategy to developing a characteristic and innovative agriculture that is able to reach the sub sector aspect from upstream to downstream, thereby eventually increasing the downstream product with the policy perpose on the development of agricultural entrepreneurship and strengthening of marketing institutions.

Abstrak

Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak ekonomi utama kabupaten Hulu Sungai Tengah terutama
pertanian padi, selain itu juga dalam kurun waktu 5 tahun terakhir masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai
Tengah sangat bergantung pada sektor pertanian dalam menopang kehidupan. Namun demikian, dalam
kurun waktu 2011-2015 PDRB atas dasar lapangan usaha sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
mengalami fluktuasi dan berakhir pada penurunan di tahun 2015 menjadi 25,41 dalam struktur PDRB
kabupaten Hulu Sungai Tengah. Hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah kabupaten Hulu
Sungai Tengah. Melihat fenomena yang ada penulis melakukan kajian dalam rangka memberikan gambaran
mengenai potensi pengembangan padi sehingga dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan sistem inovasi
daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi
pengembangan padi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah serta merumuskan strategi dan arah kebijakan
pengembangan padi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualiatif
dengan analisis deskriftif. Simpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa Kabupaten Hulu Sungai Tengah
memiliki potensi produktivitas padi sebesar 119,55% pada akhir tahun 2016. Dengan potensi tersebut dapat
dikembangkan inovasi pengembangan padi berbasis pengelolaan tanaman terpadu dan pasar. Untuk
mendukung pelaksanaan sistem inovasi daerah, maka kebijakan dalam perumusan strategi tepat sasaran
sangat diperlukan dengan fokus pada strategi membangun pertanian yang berkarakter dan inovatif yang
mampu menyentuh aspek sub sektor hulu ke hilir, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hilirisasi
Produk dengan arah kebijakan pada pengembangan kewirausahaan pertanian dan penguatan lembaga
pemasaran.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kab. HST. 2017. Laporan hasil pemetaan potensi dan kesesuaian lahan pertanian tahun 2017. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kab. HST. Barabai
Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Laut. 2016. Roadmap Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Tanah Laut. Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Laut. Pelaihari.
Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Dalam Negeri. 2013. Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa. Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Dalam Negeri. Jakarta.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2015. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian. Jakarta.
Nasution, Ikram A, Iskandarini, Hasyim H. 2013. Dampak Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah. Journal on Social Economic of Agriculture and Agribusiness Vol 2 No 2
Februari 2013. Peraturan Bersama Menteri Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahum 2012
dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 17 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Purwantiningdyah, Dhyani N dan Muhammad H. 2015. Kajian Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi dan Keragaan Usaha Tani Padi Sawah di Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional Biodiv Indon 1 (2): 306-313.
Taufik, TatangA. 2005. Pengembangan Sistem Inovasi Daerah: Perspektif Kebijakan. Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Unggulan Daerah dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Wardhani, Rullyanti Susi dan Yulia Agustina. 2012. Analisa Faktor-faktor yang Memengaruhi Daya Saing Pada Sentra Industri Makanan Khas Bangka di Kota Pangkal Pinang. Jurnal Akuntansi Universitas Jember. Vol 10 No 2 (2012).
Published
2020-02-27
How to Cite
Ahmad Zaky Maulana, and Yudhi Putryanda. 2020. “Potensi Pengembangan Padi Sebagai Kebijakan Pelaksanaan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah”. Jurnal Kebijakan Pembangunan 12 (2), 271-78. https://jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/93.