Problematika Pengembangan Ekonomi Kreatif Dalam Menunjang Sektor Pariwisata Di Kalimantan Selatan
Abstract
Creative economy is closely related to the tourism sector, in which the purpose of traveling is usually to see natural scenery, enjoy culinary, and buy souvenirs. However, the lack of coordination and connectivity between the creative economy and the tourism sector in South Kalimantan raise some problems in its development. Therefore, it is necessary to conduct research concerning the sector with the aim to analyze the problems faced and formulate a creative economic development policy in supporting the tourism sector. The research is qualitative with descriptive method, using an in-depth interview technique, observation and focus group discussion for data collection method. Informant was determined by purposive sampling at 2 cities and 11 districts in South Kalimantan. The dominant sector for creative economiy are the fashion, culinary and performing arts sub-sectors. The object of South Kalimantan's tourist attractions mainly are; Loksado natural tourism, Kuin and Lok Baintan floating market tours, Bajuin natural objects, Batakan beach, Takisung beaches, Pagatan beach and Angsana beach. The Main Problems surrounding the sectors are; institutional, human resources, financial, market access, connectivity, and synergy between stakeholders. Policies that can be implemented to deal with the abovementioned problems are frequent socialization, sectorization, focus on regency's featured products, and cultural approaches.
abstrak
Ekonomi kreatif erat kaitannya dengan sektor pariwisata, di mana tujuan melakukan perjalanan biasanya untuk melihat pemandangan alam, menikmati kuliner, serta membeli cinderamata. Namun lemahnya koordinasi dan belum adanya konektivitas antara ekonomi kreatif dengan sektor pariwisata di Kalimantan Selatan menimbulkan permasalahan dalam pengembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
permasalahan yang dihadapi oleh sektor pariwisata dan merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi kreatif dalam menunjang sektor pariwisata. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan focus group discussion. Informan ditentukan secara purposive sampling pada 2 kota dan 11 kabupaten di Kalimantan Selatan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
potensi ekonomi kreatif yang terdapat pada Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan cenderung pada sub sektor fashion , kuliner, dan seni pertunjukan. Objek daya tarik wisata andalan Kalimantan Selatan, di antaranya ; wisata alam Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, wisata pasar terapung Kuin dan Lok Baintan, objek alam Bajuin, pantai Batakan dan Takisung di Kabupaten Tanah Laut, wisata alam pantai
Pagatan dan pantai Angsana di Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil Penelitian juga menemukan bahwa permasalahan yang ada dalam pengembangan sektor pariwisata di Kalimantan Selatan antara lain adalah kelembagaan, sumber daya manusia, pembiayaan, akses pasar, konektivitas, dan sinergisitas. Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan di antaranya sosialisasi regular, sektoralisasi, fokus pada produk unggulan, serta pendekatan budaya.
Downloads
References
Amin Dwi Ananda dan Dwi Susilowati. 2017. Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Berbasis Industri Kreatif Di Kota Malang.
Asyhari, and Wasitowati. 2015. “Hubungan Triple Helix, Inovasi, Keunggulan Bersaing Dan Kinerja.” Conference in Business, Accounting and Management2 3 (2015): 32034.
Bagus, Rai Utama I Gusti. 2015. “Pengembangan Wisata Kota Sebagai Pariwisata Masa Depan.” In ResearchGate, 114. https://doi.org/ 10.13140/RG.2.1.1010.7044.Bekraf dan BPS. 2017. “Data Statistik Dan Hasil Survei Ekonomi Kreatif.” https://doi.org/ 10.1039/c2ib20047c.
Bekraf RI. 2017. Rencana Strategis Badan Ekonomi Kreatif Tahun 2015 - 2019. Republik Indonesia. Vol. 8.
BPS. 2017. “Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016.” Jakarta.. 2018a. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Kalimantan Selatan Menurut Lapangan Usaha. Banjarbaru: Karya BintangMusim. 2018b. Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Angka. Banjarbaru: Karya Bintang Musim. 2018c. Statistik Daerah Provinsi Kalimantan Selatan 2018. Banjarbaru: Karya Bintang Musim.
Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Studi Industri Kreatif Indonesia: Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Jakarta.
Imran, Hasyim Ali. 2017. “Fenomenologi Sebagai Metode Pendekatan Penelitian Dalam Pendekatan Kualitatif,.” Majalah Ilmiah Komunikasi Massa, Kementerian Komunikasi Dan Informatika, 2017.
BPS. 2017. “Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016.” Jakarta..
Moeleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
Mulyana. 2014. “Peran Quadruple Helix Dalam Meningkatkan Kapabilitas Inovasi Dan Keunggulan Bersaing (Studi Pada Industri Kreatif Sektor Fashion).” British Journal of Psychiatry 205 (01): 7677. https://doi.org/ 10.1192/bjp.205.1.76a. Nida, Mufidah. 2014. “Etnolinguistik, Sebuah Kajian Antropologi Masyarakat Banjar Di Pasar Terapung Lok Baintan Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan” IV: 30316.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Republik Indonesia.
Sarwani, and Kadir. 2017. “Studi Pemetaan Industri Kreatif Di Lingkungan Lahan Basah Propinsi Kalimantan Selatan” 5 (1): 116.
Sefira Ryalita Primadany, Mardiyono, Riyanto. 2013. “Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk).” Administrasi Publik 1 (4): 13543.
Singarimbun, Masri. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta.
Sugianti, Desy. 2016. “Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Pasar Terapung Berbasis Kearifan Lokal Di Kota Banjarmasin” 2 (2): 2135.
Sylvia, Rika. 2016. “Analisis Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Tumpang Dua Di Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan.” Politeknik Kotabaru 2 (2)
Copyright (c) 2018 Jurnal Kebijakan Pembangunan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.