Strategi Pemerintah Desa dalam Penanganan Stunting Berbasis Modal Sosial di Desa Bilebante, Lombok Tengah

  • Saipul Hamdi University of Mataram
  • Dewi Satria Elmiana Universitas Mataram
  • Ikmal Maulana Universitas Mataram
  • Nurul Haromain Universitas Mataram
  • Ihfan Rahmawadi Universitas Mataram
  • Firdaus Abdul Malik Universitas Mataram
Keywords: Stunting, Pemerintah Desa, Bilebante, Modal Sosial

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linear dalam status gizi rendah yang dapat diartikan sebagai kondisi pada seseorang dengan tubuh pendek atau sangat pendek karena malnutrisi. Prevalensi stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) naik dari 31,4% pada tahun 2021 menjadi 32,7% pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi yang dikembangkan pemerintah desa di Bilebante dalam mengatasi permasalahan stunting, yang mana Desa Bilebante, Lombok Tengah, yang mana sukses dalam mengembangkan program kampung Keluarga Berencana yang erat kaitannya dengan pengendalian pola hidup sehat dan manajemen keluarga di masyarakatnya. Penelitian ini juga melakukan stakeholder mapping dan pemetaan modal sosial untuk menemukan formulasi kebijakan yang tepat dalam mengatasi isu stunting di NTB, sehingga dapat dihasilkan suatu rekomendasi kebijakan yang dapat di replikasi pada sejumlah desa lainnya yang ada di wilayah provinsi NTB. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan (Juni-Agustus 2023) dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara mendalam, focus group discussion (FGD) dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini meliputi, pemerintah desa, bidan desa, kader posyandu, karang taruna, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), tokoh adat, ibu hamil, ibu bayi dua tahun, dan masyarakat lokal lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elaborasi kebijakan dan penguatan modal sosial oleh pemerintah Desa Bilebante dapat meodorong percepatan pembangunan di berbagai bidang. Sikap masyarakat yang kolaboratif dan peran aktif dari berbagai stakeholder mengantarkan Desa Bilebante berhasil menekan angka stunting secara signifikan dalam tiga tahun jalannya program.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anisa, P. (2012) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012’, Universitas Indonesia, pp. 1–125.
Aryastami, N.K. (2017) ‘Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia’, Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4). doi:10.22435/bpk.v45i4.7465.233-240.
Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, Izwardy D, Neufeld LM. 2018. A Review of child stunting determinants in Indonesia. Matern Child Nutr.
Department of Nutrition for Health and Development World Health Organization. Global Nutrition Targets 2025 Stunting Policy Brief. https://apps.who.int/iris/bitstream/ha ndle/10665/149019/WHO_NMH_NH D_14.3_eng.pdf. Diakses pada tanggal 22 Juni 2021.
Ipan, dkk. (2021). Collaborative Governance dalam Penanganan Stunting. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, 18 (3), 383-391.
Irwansyah, dkk. (2016). Kehamilan Remaja dan Kejadian Stunting Anak Usia 6 – 23 Bulan di
Lombok Barat. BKM Journal of Community Medicine and
Public Health, 32 (6).
Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. (https://kebijakankesehatanindonesia .net/component/content/article/2572) . Diakses pada tanggal 14 Desember 2020.
Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta
Kementerian PPN/ Bappenas (2018) ‘Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota’, Rencana Aksi Nasional dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting, (November), pp. 1–51. Available at: https://www.bappenas.go.id.
Kumanireng, H. Y. N. L., dkk. (2021). Gerobak Cinta: Model Pencegahan Stunting di
Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur. Journal of Indonesian Rural and
Regional Government, 5 (2), 2580-9342.
Laporan Nasional Riskesdas (2018) ‘Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf’, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, p. 198. Available at: http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf.
Maliga, I., dkk. (2022). Pengaruh Indeks Risiko Sanitasi Terhadap Kejadian Stunting
di Kecamatan Moyo Utara. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21 (1), 50 – 58.
Nasikhah, R. and Margawati, A. (2019) ‘Prevalensi stunting di Jawa Tengah kejadian tertinggi di Kecamatan Semarang Timur’, Journal of Nutrition College, 1(1), pp. 176–184.
Nurhayati, dkk. (2020). Penyuluhan Gizi dan Pelatihan Pengolahan Produk Berbasis Jagung
sebagai Upaya Meminimalisir Stunting di Desa Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
Jurnal Masyarakat Mandiri, 4 (5), 806-817.
Siregar, S.H. and Siagian, A. (2021) ‘Hubungan Karakteristik Keluarga dengan Kejadian Stunting pada
Anak 6–24 bulan di Kabupaten Langkat’, Tropical Public Health Journal, 1(1), pp. 1–8.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta
Sumanto, Psikologi Umum, (Yogyakarta: CAPS, 2014), h. 52.
Trihono, T., Atmarita, A., Tjandrarini, D. H., Irawati, A., Nurlinawati, I., Utami, N. H., & Tejayanti, T. (2019). Pendek (stunting) di Indonesia, masalah dan solusinya. Lembaga Penerbit Badan Litbangkes.
Published
2023-12-01
How to Cite
Hamdi, Saipul, Dewi Satria Elmiana, Ikmal Maulana, Nurul Haromain, Ihfan Rahmawadi, and Firdaus Abdul Malik. 2023. “Strategi Pemerintah Desa Dalam Penanganan Stunting Berbasis Modal Sosial Di Desa Bilebante, Lombok Tengah”. Jurnal Kebijakan Pembangunan 18 (2), 209-34. https://doi.org/10.47441/jkp.v18i2.346.